Kamis, 02 Mei 2013

(FF) This Fate (1/?)





Author        : Min Ran

Cast            : Cho Kyuhyun, Lee DongHae, Leeteuk (anggep aja marganya lee :D), Cho Kibum (maksa banget-__-)

Genre         : Brothership, Family

Warning      : Typos, alur berantakan, bahasa bejelimet, cerita aneh.

        

         Helloo reader!.... kenalin, nama koreaku Minran. Ini FF pertamaku, semoga nggak terlalu hancur yak? meskipun FF ini banya typo-nya, alurnya ribet, bahasanya bejelimet, tapi tolong di hargain ya :D kritik dan saran sangat sangat diperlukan. maka dari itu, aku mengharapkan komen kalian. tapi kalau kalian emang enggak niat komen nggak apa-apa juga sih. eh! satu lagi, Mian posternya buruk rupa, ini dikarenakan photoshopnya ada di laptop yang lagi rusak -__-, nanti posternya bakal diganti dengan yang mudah-mudahan lebih bagus lagi.  oke! daripada banyak bacot, Happy Reading!


This Fate

        Kita tak pernah tahu apa takdir yang kita miliki. Ya, kita hanya bisa menebak-nebak takdir itu. Terkadang Takdir sulit kita terima tetapi kita tahu bahwa takdir akan membawa kita pada kebahagiaan kita.



Wednesday, 08.00 KST

Di sebuah jalan setapak yang jauh dari hiruk pikuk seoul, terlihat tiga orang namja yang tengah berjalan-jalan sembari bercengkrama ria. Salah satu namja itu terlihat tengah digendong ala piggyback oleh namja yang lebih besar, sementara namja lain tengah berjalan sambil menikmati permen-nya.

“Kyuhyun-ah, apa hari ini menyenangkan?”. Tanya salah satu namja yan tengah menggendong namja lain ringan.

“Hmm”. Kyuhyun –namja yang tengah digendong- hanya berdehem dan menggeliat di punggung hyungnya mencari posisi yang lebih nyaman

“Hae-ah, apa kau senang hari ini?”. Tanya namja itu lagi pada namja yang tengah menikmati permennya.

“Tentu saja hyung! Jalan-jalan bersama teuki hyung dan kyunie memang sangat menyenangkan!”. Balas Donghae –namja pembawa permen gulali- dengan senyum menghiasi bibirnya.

            Leeteuk –nama namja itu- hanya mampu tersenyum miris melihat kedua dongsaengnya. Dongsaeng yang sangat ia sayangi, namun ia tak tahu berapa lama lagi mereka bisa bersama lagi seperti saat ini. Mereka memang sedang dalam perjalanan pulang dari acara jalan-jalan mereka. Apakah kalian berpikir mereka orang yang hidup sederhana dan memiliki uang pas-pasan? Tidak! Mereka adalah anak dari salah satu perusahaan terkenal dan sukses di korea. Mereka memang enggan menggunakan mobil untuk berjalan-jalan meskipun umur mereka termasuk masih anak-anak, karena menurut mereka dengan berjalan kaki perjalanan akan terasa lebih menyenangkan. Ya, setidaknya itulah yang mereka pikirkan dan meskipun begitu tetap saja ada beberapa bodyguard yang terlihat menjaga mereka. 

“Kyu~ apa kau tertidur?”. Leeteuk sedikit menggoyangkan punggungnya agar adiknya itu menyahut.

“Hyung~ kau mengganggu tidurku”. Jawab kyuhyun kesal, sepertinya leeteuk berhasil membangunkan adiknya itu.

“Kyu~ kasihan teuki hyung, sepertinya ia kelelahan menggendongmu. Kau kan sudah punya kaki untuk berjalan dan umurmu sudah 5 tahun! Kau tidak cocok untuk di gendong”. Donghae hanya berdecak sebal pada maknaenya itu. Sementara itu kyuhyun terlihat tidak peduli pada perkataan donghae hyungnya itu dan malah lebih mengeratkan pegangannya di bahu leeteuk.

“Ikan Jelek, kenapa kau yang protes? Leeteuk hyung saja santai dari tadi, huh!”. Kyuhyun kembali memejamkan matanya dan merasa posisinya sudah pas alias nyaman. Donghae hendak membalas tingkah tidak sopan maknaenya itu tetapi leeteuk segera memotong protesnya.

“Hae-ah gwenchana, lagi pula menggendong Kyunie bisa membuat badan hyung hangat”. Leeteuk tersenyum sembari mengelus kepala Donghae. Sementara donghae hanya menggembungkan pipinya kesal.

“Berarti hyung tidak suka menggendongku? Kau lebih suka menggendong bocah setan itu? Hyung menyebalkan!”. Donghae hanya memalingkan wajahnya dari leeteuk hyungnya itu dan dengan kesal menggigit permennya.

“Bagaimana kau bisa menyimpulkan bahwa aku tak suka menggendongmu hm? Bukannya donghae yang tak pernah mau hyung gendong? Kau selalu melarangku menggendongmu”. Leeteuk hanya tersenyum manis pada dongsaengnya itu. Ia heran, terkadang dongsaengnya itu terlihat lebih kekanak-kanakan dari maknae mereka. Sementara donghae hanya diam mengingat bahwa memang ia tak penah mau jika leeteuk ingin memeluknya. Ia memiliki alasan, ia takut hyungnya sakit karena menggendong badannya yang agak berat.

“Itukan karena aku takut hyung sakit karena badanku kan agak berat!”. Donghae membela dirinya karena merasa terpojokkan. Leeteuk hanya tersenyum melihat muka dongsaengnya yang sudah memerah karena malu. Leeteuk tak membalas ucapan dongsaengnya dan hanya tersenyum manis sambil kembali mengelus kepala dongsaengnya itu.

“Hyuung~ apa kita sudah mau sampai dirumah?”. Kyuhyun terlihat sedikit membuka matanya dan menguceknya perlahan.

“Ini kita sudah sampai kyu”. Leeteuk segera menurunkan kyuhyun dari punggungnya dan menggenggam tangan maknaenya itu untuk menuntunnya memasuki rumah mewah mereka. Sementara itu donghae sudah terlihat berlari memasuki rumahnya.

            Ketiga kakak beradik itu terlihat sudah memasuki rumah bagai istana mereka itu. Rumah itu tampak sepi hanya ada beberapa pelayan yang dengan setia menjaga maupun merawat rumah itu beserta mereka bertiga. Dimana keberadaan orang tua mereka? Jangan ditanya soal hal itu kepada mereka, karena mereka pun pasti tidak tahu. Ya, meskipun mereka hidup mewah bergelimbang harta, mereka jarang mendapatkan kasih sayang orang tua terlebih lagi maknae mereka –kyuhyun-. Hubungan kedua orang tua mereka sudah merenggang. Itu terjadi sejak Kyuhyun berumur 2 tahun. Ayah mereka ketahuan sedang bermesraan dengan salah satu sekretaris pribadi ayah mereka dikantor. Saat itu, kedua orang tua mereka bertengkar hebat. Dan sampai sekarang keadaan tidak pernah membaik. Ibu mereka mencari pemuda lain dan ayah mereka sering membawa wanita ke rumah.

Rumah tangga mereka bertahan sampai saat ini karena ayah dari ayah mereka sakit keras. Dan orang tua mereka setuju untuk tetap tinggal bersama sampai keadaan kakek mereka membaik. Leeteuk sangat bersyukur dengan hal itu. Hatinya terasa sangat sakit melihat donghae dan kyuhyun yang menanyakan kemana orang tua mereka, kenapa mereka selalu bertengkar. Ia bersyukur setidaknya orang tua mereka belum berpisah sehingga mereka bisa tetap bersama. Ia berharap agar kakeknya tetap sakit, terdengar kasar bukan? Tapi inilah yang benar-benar ia harapkan. Tapi harapannya pupus sudah, kakeknya meninggal tiga hari yang lalu. Ini berarti perpisahan kedua orang tuanya sudah sangat dekat. Ia sangat takut kehilangan kedua dongsaengnya, ah bukan! Maknaenya! Ya, dia sangat takut kehilangan maknaenya. Saat itu kedua orangtuanya sempat mengajaknya berbicara mengenai hal itu.

Flash Back

Monday, 08.37 KST

Saat itu pagi yang cerah, Leeteuk hari ini memang libur karena di sekolahnya sedang ada rapat guru. Sementara donghae dan kyuhyun tetap harus bersekolah. Tetapi hatinya tidak bergembira, ia takut! Sangat takut. Kedua orang tuanya memanggilnya untk mengajakanya berbicara. Hal ini memang sangat ajaib terjadi. Tumben kedua orang tuanya memanggilnya, ah ani. Tumben kedua orang tuanya mau bersama biasanya untuk saling bertatap muka pun tak pernah. Tak lama berpikir, ia pun dengan berat hati pergi ke ruang tamu dimana orang tuanya sedang duduk dengan kesibukan masing-masing.

“Eomma...”.  leeteuk menatap seorang wanita paruh baya yang wajahnya terlihat sayu. Tidak seperti wanita yang ia kenal beberapa tahun yang lalu. Wanita yang selalu mengelus sayang rambutnya, wanita yang selalu menciumnya jika ingin tidur, wanita yang selalu khawatir jika terjadi sesuatu padanya maupun dongsaengnya.

“Appa... “. Matanya kembali teralih ke namja yang dulu sering mengajaknya bermain basket. Mengajaknya jalan-jalan  jika ia bosan. Dan selalu memberinya nasehat agar menjadi namja yang mandiri dan bijaksana. Dalam hatinya ia tersenyum miris, ia sangat merindukan kasih sayang kedua orang itu.

“Leeteuk-ah, appa rasa kau sudah cukup dewasa untuk bisa mengerti dengan keadaan keluarga kita saat ini. Appa dan eomma sudah tidak bisa bersama lagi. Kau sudah tau kan, kepergian kakekmu kemarin menjadi saat untuk keluarga ini berpisah? Kau itu namja yang kuat. Appa percaya padamu”. Sang ayah menatap anaknya pilu, ia tahu sangat tahu! Bahwa anak tertuanya itu sakit. Ya, hatinya sangat sakit mengetahui keadaan keluarga ini. Namun, apa boleh buat. Kesibukan ia dan istrinya lah yang membuat keintiman mereka berkurang dan mereka mungkin berusaha untuk mengisi kekosongan hati mereka. Ia tahu ia salah, ia tak memikirkan anak-anak mereka, apalagi anak terkecilnya yang tidak tahu apa-apa. Tapi sungguh, ia sudah tak mampu lagi tinggal bersama wanita yang telah bersamanya selama bertahun-tahun lamanya ini.

Leeteuk hanya tersenyum, senyuman yang terlihat sangat menyedihkan dimata kedua orangtuanya itu. Sang eomma sudah tidak mampu berkata apa-apa lagi. Ia hanya memeluk anak sulungnya itu dengan erat seolah tak ingin melepaskannya. Hanya kata maaf yang bisa dia ucapkan berulang-ulang. Ia meminta maaf karena telah menjadi eomma yang buruk, menjadi eomma yang terus membuat hatinya sakit, menjadi eomma yang tidak pantas dipanggil eomma. Hati leeteuk berdesir. Ini pertama kalinya eomma-nya memeluknya seperti ini, terakhir kali ia dipeluk saat pertengkaran pertama eomma dan appanya itu.

“Eomma, sepertinya baru kemarin ya?”.  Leeteuk sedikit menarik dirinya dari pelukan ibunya. Sementara ibunya memasang muka seperti bertanya maksud perkataan leeteuk. Sang appa hanya tersenyum pada anaknya.

“Apa? Teuki-ah?”. Ibunya mengelus rambut anaknya lembut.

“Sepertinya baru kemarin eomma dan appa memelukku seperti ini. Liburan keluarga bersama. Aku dan donghae dan juga kyuhyun. Apa kalian ingat? Saat itu kyuhyun masih kecil, bicaranya tidak lancar. Donghae sering mengolok-olok nya. Dan saat itu eomma selalu menenangkan kyuhyun yang ngambek dan appa memarahi donghae dengan cara yang lucu. Aku...”. Perkataan leeteuk terhenti, ia tak bisa menahan airmatanya yang sudah memaksa dari tadi agar diizinkan untuk keluar. Sang appa yang sudah tidak bisa menyembunyikan air matanya memilih memalingkan wajahnya dari muka sang anak. Sementara sang eomma kembali memeluk anaknya erat. Kata maaf  kembali terdengar dari bibir indah eommanya itu.

“Aku..Aku hanya ingin kita bisa seperti itu terus eomma, appa. Aku sangat merindukan kalian. Donghae dan Kyuhyun selalu menanyakan kalian. Saat itu donghae memenangkan kontes dance disekolahnya. Ia bertanya padaku mengapa kalian tak datang, sementara orang tua anak lain datang. Apa yang harus aku katakan padanya? Saat kyuhyun terjatuh maupun tidak bisa tidur. Ia bertanya padaku mengapa eomma tak menyembuhkan lukaku kalau terjatuh ataupun mengapa eomma tidak memberikan dongeng sebelum tidur padaku seperti teman-temanku? Aku bertanya pada kalian?! Apa yang harus aku katakan?! APA?!!”. Badan leeteuk bergetar ia tak mampu lagi berbicara. Hatinya terlalu sakit untuk menerima ini semua. Ia tak bisa, seharusnya di umur 11 tahunnya ini ia bisa bermain senang dengan teman-temannya tanpa berpikir keadaan dongsaengnya dirumah karena sudah ada orang tua yang merawat. Sang eomma hanya mempererat pelukannya.

“Teuki-ah”. Sang appa kembali membuka suaranya yang tak bisa ia keluarkan sejak tadi. Ia tak tahu bahwa anak sulungnya memiliki beban yang sangat berat. Sebagai ayah, ia merasa sangat gagal.

“Appa, eomma. Aku.. aku tak perlu uang sialan itu atau pun perusahaan atau apapun itu! Aku hanya ingin kasih sayang kalian. Tak bisa kah?”. Nada bicara leeteuk merendah.

“Mianhae, chagiya~”. Sang eomma menghapus airmata anak sulungnya itu. Leeteuk tersenyum miris.

“Ah, permintaanku sungguh berlebihan ya?”. Leeteuk menghapus air matanya tengan punggung matanya secara kasar.

“Appa akan membawamu dan donghae, Kyuhyun akan dibawa oleh eomma”. Sang appa terlihat sudah bisa mengontrol emosinya kembali, dan mengatakan tujuan mereka memanggil anak sulungnya itu.

“Ne?!”. Mata leeteuk membulat, ia tak percaya dengan kata ayahnya itu. Bagaimana bisa sang ayah memutuskan hal ini tanpa persetujuannya.

“Tidak bisa! Aniyoo! Aku tidak mau! Kenapa kami bertiga tidak bisa bersama?!”. Leeteuk meronta di pelukan ibunya.

“Kyuhyun masih terlalu kecil, ia perlu kasih sayang eomma maupun appa, teuki-ah. Ikhlaskanlah, ini bukan karena kami ingin memisahkan kalian. Jebal~ mengertilah”. Sang eomma kembali terisak. Leeteuk tak mampu berkata apa-apa lagi. Seluruh badannya lemas, airmatanya sudah mengalih dengan deras.

“Ini sudah keputusan mutlak, teuki-ah. Kau dan donghae akan bersama appa. Tiga hari lagi proses perceraian akan dilakukan. Mianhae’. Sang ayah bangun dari duduknya ia segera naik ke lantai dua meninggalkannya dan ibunya yang masih memeluknya erat.

Flash Back Off

Disinilah ia saat ini, dikamar Kyuhyun. Kyuhyun sudah terlelap sejak tadi. Mungkin ia kelelahan setelah puas bermain di salah satu tempat bermain besar di korea selatan. Donghae juga terlihat sudah terlelap di samping Kyuhyun. Hatinya sakit, hari ini hari terakhir ia bisa bersama Kyuhyun. Esok hari, ia dan donghae akan berpisah dengan maknae kesayangan mereka. Ia takut kyuhyun akan melupakan dirinya dan donghae. Karena diumur 5 tahun kebanyakan orang akan melupakan hal-hal terjadi diumur mereka saat sudah besar nanti. Leeteuk mengelus kepala kyuhyun, tetapi sang pemilk kepala terlihat sedikit terganggu dan membuka matanya.

“Hyung~ kau belum tidur? Eh? Kenapa kau dan ikan ini tidur disini?”. Kyuhyun terlihat bingung karena keberadaan kedua hyungnya di kasurnya yang besar itu.

“Kyunie, kenapa kau memanggil donghae ikan, hm?”.  Leeteuk kembali mengelus rambut lembut adiknya itu. Sementara kyuhyun tersenyum jahil.

“Coba kau lihat terus hyung, muka hae-hyung kayak ikan! HAHAHA”. Kyuhyun tampak tertawa sambil menunjuk-nunjuk ke wajah donghae hyungnya itu yang sedang menjelajahi alam mimpi.

“Iya juga ya?”.  Leeteuk tampak menyetujui ucapan kyuhyun, ia jarang menatap wajah donghae dengan intens. Yang ia tahu, dimatanya donghae terlihat sangat tampan, manja dan polos.

“Oiya, Hyungie belum menjawab pertanyaanku!”. Kyuhyun menghentikan tawanya, ia kembali menatap hyungnya.

“Aku hanya ingin tidur dengan maknae nakalku, apa tidak boleh?”. Leeteuk tersenyum manis dan menatap kyuhyun intens. Menyadari hyungnya sedang menatapnya intens, kyuhyun pun menjadi salah tingkah. Wajahnya yang masih polos dan imut khas anak berumur 5 tahun bisa membuat leeteuk merasa lebih damai. Setidaknya dengan melihat wajah polos kedua dongsaengnya hatinya menjadi lebih tenang.

“Waeyo, hyungie? Apa ada masalah? Kau ceritakan saja pada kyu”. Leeteuk menyadari bahwa kyuhyun adalah anak yang cerdas. Ia cepat sekali bisa berbicara lancar, otaknya pun dengan cepat bisa mendeteksi suatu masalah. Ia anak yang cepat belajar. Mungkin kyuhyun menuruni otak cerdas ayah mereka. Tetapi tetap saja, ia adalah sosok yang polos dan butuh kasih sayang.

“Berjanjilah pada hyung, kyu. Kau harus menjadi anak yang mandiri, jangan cengeng, kau harus selalu kuat. Kau juga harus lebih sering makan sayur, sayur itu sangat bermanfaat bagimu. Kau tak akan tahu bahwa takdir akan selalu menghantui kita. Terkadang takdir itu bisa menyenangkan tetapi takdir juga bisa sangat menyesakkan. Tapi berusahalah percaya pada takdir itu, apapun takdir kita, pasti selalu ada hikmah dibalik semua itu. Jadi jangan pernah menyesali takdir itu. Arrachi?”. Leeteuk tak mampu menahan airmatanya, ia tak ingin terlihat lemah dihadapan kyuhyun. Ia segera memeluk dongsaengnya itu untuk menutupi airmatanya. Kyuhyun hanya mengerjapkan matanya lucu, berusaha mencerna perkataan hyungnya itu.

“Arraso hyung, tapi untuk makan sayur, kyu nggak mau! Sayur itu rasanya aneh! Hmm.. kenapa hyung mengatakan hal itu? Takdir? Eh, apa hyung menangis? Waeyoo?”. Kyuhyun memasang wajah bingungnya. Leeteuk menghapus air matanya dan kembali menatap maknaenya itu.

“Aniyoo, aku hanya iseng ingin mengatakannya kyunie. Kajja, sebaiknya kita tidur. Besok adalah hari yang sangat melelahkan!”.  Leeteuk menarik kyuhyun kepelukannya, sementara kyuhyun terlihat tak ingin mencari tahu lebih dalam tentang perubahan sikap hyungnya dan ia hanya mengedikkan bahunya dan segera terlelap di pelukan hyungnya itu.

Thursday, 06.25 KST

       Seorang wanita terlihat sedang mengetuk pintu kamar Kyuhyun. Wanita itu tak lain tak bukan adalah ibunya sendiri. Merasa tak ada jawaban ia membuka pintu tersebut yang ternyata tak dikunci. Sang anak –kyuhyun terlihat masih asyik dengan dunia mimpinya. Ia menyadari sudah lama sekali ia memerhatikan anaknya itu. Suaminya, Leeteuk dan Donghae sudah siap dibawah. Donghae juga sudah mengetahui semuanya, ia menangis sejak tadi. Setelah menenangkan donghae, ia segera membangunkan maknae keluarga ini.

            “Kyuu.. ireona”. Sang eomma mengelus pipi kyuhyun penuh kasih. Sudah lama ia tak melakukan ini pada kyuhyun. Kyuhyun hanya menggeliat karena menyadari ada yang mengganggu tidurnya itu.

           “Hyuuung, aku masih ngantuk! 10 menit lagi, ne?”. Kyuhyun kembali menarik selimutnya yang sempat ditarik oleh sang eomma sampai menutupi seluruh badannya.

            “Hyung? Kyuu ini eomma chagiyaa”. Sang eomma hanya tertawa kecil melihat tingkah anaknya itu.

         “Sebentar lagi eomm... eh? Eomma!”. Kyuhyun lagi terbangun karena menyadari keberadaan eommanya.

           “Eomma, bogoshipo! Eomma kemana saja? Kyu merindukan eomma!”. Kyuhyun sudah mendapatkan 100% kesadarannya. Ia langsung memeluk erat wanita yang dirindukannya ini.

            “Eomma nggak kemana-mana kyu, kajja! Kita turun, appa dan hyungie sudah menunggu kita dibawah”. Sang eomma menarik anaknya agar terbangun dan mengajaknya segera turun.

            “Ne!”. Kyuhyun segera bergelayut manja di tangan ibunya dan mengikutinya turun tempat dimana appa dan hyungnya menunggu.

Di sebuah meja makan yang besar terlihat sang appa dan hyungnya telah menunggu kedatangan mereka berdua. Kyuhyun merasakan ada hal yang aneh saat ini. Mengapa kedua orang tuanya berada dirumah? Dan mengapa mata donghae hyungnya terlihat sembab? Apa hyungnya menangis? Firasat-firasat buruk sudah menghantui perasan kyuhyun. Sang eomma menuntun kyuhyun agar segera duduk di kursinya dan sang eomma pun mengambilkannya nasi lengkap dengan lauk pauk kesukaannya dan tentu saja tanpa sayuran.

Raut wajah bingung terlihat di muka maknae mereka. Donghae tidak bisa bertahan lagi, ia segera turun dari tempat duduknya dan memeluk kyuhyun dengan erat. Sementara itu kyuhyun hanya mengerjapkan matany bingung. Leeteuk sudah berurai air mata lagi. Ibunya hanya mengelus kepalanya. Sementara ayahnya diam membisu.

“Kyuu... hyung nggak mau berpisah denganmu..hiks hyung nggak mau..hiks”. donghae menangis keras dipelukan kyuhyun. Kyuhyun menatap mata eommanya seolah memohon penjelasan. Sang ayah lalu mendekati kyuhyun dan menggendong donghae menjauhinya.

“Hae-ah tenanglah”. Sang appa mengelus punggung donghae seolah ingin memberi ketenangan. Tetapi tangisan donghae lebih keras. Diumurnya yang baru memasuki 7 tahun ini ia sungguh sangat tidak sanggup menerima segala cobaan hidup yang menerpanya ini. Tangisannya bertambah keras dan memilukan.

“Kyu, dengarkan perkataan eomma dengan baik, ne? Kau anak yang cerdas, kyunie pasti bisa mngerti perkataan eomma”. Sang ibu mengelus kepala kyuhyun lembut. Kyuhyun menatapnya penuh kebingungan. Ia hanya mnganggukkan kepalanya.

“Kyu, eomma dan appa tidak bisa tinggal bersama lagi. Jadi kita akan berpisah. Leeteuki hyung dan hae hyung akan tinggal bersama appa. Kyunie akan tinggal bersama eomma. Apa kyu mengerti?”. Kyuhyun menatap ibunya sedih. Suara tangisan donghae sudah tidak terdengar. Sang ayah membawanya ke kamar untuk menenangkannya.

“Apa eomma dan appa akan bercerai, begitukah?”. Kyuhyun menatap sendu eommanya. Sementara sang eomma hanya menganggukkan kepalanya. Leeteuk sudah pergi ke taman belakang rumahnya, ia sudah tak kuat lagi.

“Tak bisakah kyu bersama teuki hyung dan hae hyung, eomma?”. Kyuhyun menatap eommanya, airmatanya sudah keluar dengan sukses.

“Aniyaa, eomma akan mengajakmu pergi. Tapi eomma janji, eomma akan mengajakmu menemui hyungmu sesekali”. Sang eomma menghapus air matanya. Tidak! Ia tidak mau berpisah dengan hyungnya!. Kyuhyun berlari menuju kamarnya, ia tak menghiraukan panggilan eommanya. Ia mengunci kamarnya ia tak bisa menerima semua ini. Tidak bisa!.

“Kyuu, chagiya. Eomma tahu ini sangat berat bagimu. Eomma mohon kyuu”. Dibalik pintu eommanya sudah menangis. Ia merasa sangat bersalah pada anak terkecilnya itu. Sang appa juga terlihat sudah menyerah menenangkan donghae, anak itu sudah berlari mencari leeteuk dan menangis dipelukan hyungnya itu. Leeteuk segera ke kamar kyuhyun. Leeteuk tahu, pasti kyuhyun tak bisa menerima semuanya. Ia menatap kedua orang tuanya, eommanya langsung mengerti dan mengambil donghae dipelukannya.

Tok..tok..tok..

Tak ada sahutan.

“Kyu~ ini teuki hyung”. Ceklek, pintu terbuka.

Tak lama setelah ia masuk kyuhyun langsung menerjang tubuhnya, kyuhyun memeluk tubuh hyungnya itu erat. Leeteuk bersyukur bisa menjaga keseimbangan kalau tidak, mungkin ia sudah terjerembab jatuh ke belakang tadi.

“Kyuu”. Tak ada sahutan, maknaenya itu tengah menangis sesenggukan di pelukannya.

“Kau ingat perkataanku kemarin malam? Takdir, kau ingat itu?”. Tangis kyuhyun mereda. Hanya isakan kecil yang terdengar.

“Kalau kau percaya pada takdir, takdir itu pasti menuntun kita selalu. Tergantung jalan yang kita tempuh, ne? Jadi meskipun kita berpisah, kita pasti akan selalu bertemu. Sesuai takdir kita”. Tangisan kyuhyun mereda, ia melepaskan pelukannya dari hyungnya itu. Tak jauh dari mereka semua terlihat dua bodyguard yang menjaga mereka. Sang eomma melirik kedua bodyguard itu seolah memberikan tanda. Kedua bodyguard itu pun sepertinya mengerti maksud lirikan tersebut dan mendekati kyuhyun dan leeteuk.

“Hae-ah, jaga dirimu baik-baik ne? Kau harus jadi anak yang mandiri, jangan manja lagi. Eomma menyayangimu”. Sang eomma mengecup pipi donghae dengan penuh kasi sayang dan meninggalkan anak itu. Sang appa langsung memeluk donghae lagi. Kedua bodyguard itu sudah membawa kyuhyun yang meronta-ronta minta dilepaskan.

“YAA!! LEPASKAN AKU MANUSIA JELEK! HYUUUNG! APPA! LEPASKAN AKU!”. Kyuhyun berteriak agar ia dilepaskan, leeteuk hanya bisa menangis melihat maknaenya. Ia tak bisa berbuat banyak. Sang eomma sudah masuk ke mobil mereka.

“KYUU!! APPA! Jangan biarkan ia membawa Kyuhyun, jeball! APPA!! KYUUU!!!! KYUHYUN-AAH!”. Sang appa mempererat pelukannya kepada donghae.

“HYUUUUNG!!!!”. Mobil yang membawa kyuhyun dan eommanya sudah menjauh dari rumah itu.

“Kyu, hyung janji. Suatu saat nanti, kita pasti akan bersama lagi”. 

TBC

1 komentar: