Author : Park Sung Young
Genre :
Romance, Family
Rate :
PG-15
Cast :
Choi Siwon
Choi Sooyoung
Choi Jinri a.k.a Sulli
Choi Minho
Cho Kyuhyun
Hwang Mi Young a.k.a Tiffany Hwang
Kim Heechul
Jung Soo Jung a.k.a Krystal Jung
Im YoonAh
Other
CHAPTER V
~The Choi’s Family Love Story~
Keesokan harinya...
@Choi’s House
Author POV
Hari
itu hanya ada Minho dan Sulli di rumah. Sooyoung tengah pergi kuliah dan Siwon
tentu saja apalagi kalau bukan mengurus perusahaan. Saat ini Minho tengah
bermain game sepak bola dengan PS2nya sedangkan Sulli membaca komik.
Tiba-tiba...
‘Toktoktok...toktoktok’
“Oppa
ada yang mengetuk pintu, ayo buka pintunya!” Suruh Sulli pada Minho begitu
mendengar suara ketukan pintu.
“Aish
kau ini. Kau tidak lihat oppa sedang main game. Kau saja yang buka pintunya.”
Ucap Minho tanpa mengalihkan pandangannya dari depan Layar Televisi.
“Oppa
saja yang buka. Aku juga sedang sibuk membaca komikku.”
“Ayolah.
Kau saja yang buka. Jangan biarkan tamunya menunggu. Siapa tahu tamu penting.
Ayolah Sulli dongsaengku yang paling cantik.” Ucap Minho memelas masih menatap
layar Televisi.
“Aish
oppa ini memang.” Ucap Sulli kesal namun akhirnya beranjak dari tempatnya dan
berjalan menuju pintu masuk.
‘CEKLEK’
“Taemin
oppa?”
“Ah
oh annyeong Sulli-ah.” Ucap Taemin sambil tersenyum manis.
“Annyeong
oppa. Ada apa oppa kemari?” ucap Sulli sambil membalas senyuman Taemin.
“Aku
kesini ingin mencari Minho hyung. Apakah dia ada di rumah?”
“Ah
ne te-tentu saja oppa. Minho oppa ada di dalam. Kajja masuk.” Ucap Sulli
mempersilahkan Taemin masuk ke ruang keluarga menemui Minho. Taemin dan Sulli
pun akhirnya menuju ke ruang keluarga.
“OPPA!!
Ada Taemin oppa mencarimu.” Teriak Sulli begitu mereka memasuki ruang keluarga.
“Ish,
bisakah kau tidak berteriak Sulli-ah. Suaramu sungguh memengkakkan telinga.”
Ucap Minho sambil menggosok-gosokkan tangannya di telinga. Lalu beranjak
menghampiri Sulli dan Taemin.
“Kau
ini oppa.” Ucap Sulli sambil memanyunkan bibirnya. Taemin hanya tertawa melihat
tingkah dua adik kakak tersebut.
“Kenapa
tertawa?” tanya Sulli pura-pura kesal.
“Hahaha.
Anio. Sulli-ah ngomong-ngomong sekarang kau tampak lebih baik jika ceria
seperti ini.” Ucap Taemin.
“Oh
uh go-gomawo opp...a.” ucap Sulli Gugup.
“Eh
iya Taemin-ah ada apa kau mencariku?” Minho pun memecah(?) kecanggungan yang
terjadi diantara mereka.
“Ak-aku
Cuma bosan dirumah hyung. Jadi aku bermain ke rumahmu. Hyung ayo kita
jalan-jalan!” ucap Taemin bersemangat
“Hmmm...
bagaimana ya?” gumam Minho.
“Ayolah
hyung. Sulli-ah kau juga ikut ya!” Sulli yang mendengarnya hanya mengangguk.
“Baiklah
kalau begitu. Kalau Sulli ikut aku juga ikut. Berbahaya kalau adikku hanya
pergi berdua denganmu Taemin-ah.”
“YAA!!
Kau kira aku ini apa hyung? Aku ini adalah orang yang paling polos.” Ucap
Taemin sambil memanyunkan bibirnya. Sulli terkekeh melihat tingkah mereka
berdua.
“Sulli-ah
akhirnya aku bisa melihatmu tertawa lagi.” Ucap Minho. Sulli langsung
menghentikan tawanya lalu merubah wajahnya menjadi datar kembali. Tapi Minho
tetap senang akhirnya Sulli tidak sedih lagi dan mau tertawa.
“Taemin-ah,
Sulli kajja kita berangkat sekarang!” ajak Minho pada mereka berdua. Sulli,
Taemin dan Minho pun akhirnya pergi meninggalkan rumah keluarga Choi dengan
menaiki mobil Minho. Minho yang mengemudi sementara Taemin duduk disebelah
Minho sedangkan Sulli duduk di kursi belakang.
“Sulli-ah,
Taemin kita mau jalan kemana??” tanya Minho.
“TAMAN
BERMAIN,” ucap Sulli dan Taemin serempak dengan semangat.
“Ckck...
dasar kalian ini jodoh ya. Sama-sama bocah pinginnya ke taman bermain,” ucap
Minho terkekeh. Taemin dan Sulli pun langsung gelagapan.
“Hyung
ini ada-ada saja. Sudah kubilang jangan sebut aku bocah lagi aku sudah besar.
Memang yang ke taman bermain hanya bocah saja, banyak kok orang dewasa yang
kesana.” Sanggah Taemin cepat.
“Oppa
aku ingin pergi kesana karena sudah lama aku tidak kesana. Terakhir aku kesana
4 bulan yang lalu.” Ucap Sulli namun tampak ada kesedihan dimatanya. Ya, Sulli
memang kesana terakhir 4 bulan lalu bersama Heechul. Kini Sulli kembali
mengingat Heechul.
“Baiklah
ayo kita bersenang-senang disana hahaha,” ucap Minho dangan tawa yang
dipaksakan dia tahu saat ini pasti Sulli kembali teringat pada Heechul.
“Ne
hyung.” Ucap Taemin bersemangat. Sulli hanya tersenyum melihat mereka berdua.
~The Choi’s Family Love Story~
“Permisi
Siwon-ssi apakah anda ada masalah? Maaf tapi anda sepertinya tidak konsen
mengerjakan pekerjaan?” tanya Tiffany sopan pada Siwon.
“Ah
uh anio aku tidak apa-apa.” Ucap Siwon lalu mencoba kembali fokus pada
pekerjaannya.
“Terserah
anda kalau begitu. Tapi kalau anda ada masalah anda bisa ceritakan pada saya Siwon-ssi.”
Ucap Tiffany lalu berjalan hendak menuju ke mejanya.
“Fany-ssi
apakah kau pernah dihianati oleh kekasih dan sahabatmu?” tanya Siwon tiba-tiba.
Tiffany langsung menghentikan langkahnya lalu berbalik menghadap Siwon.
“Ne??
Pernah. Tentu saja pernah. Bahkan mereka kini sudah menikah dan bahagia.” Ucap
Tiffany sambil tersenyum pahit. Pendangannya menerawang.
“Maaf.
Ak-ku tidak bermaksud...” ucap Siwon.
“Anio
tidak apa-apa Siwon-ssi lagipula itu sudah lama sekali dan aku sudah tidak
mencintainya lagi. Maaf. Apakah kau juga mengalami hal yang sama denganku?”
tanya Tiffany.
“Ne....”
ucap Siwon sambil menunduk.
“Tapi
kini dia sudah tiada.” Sambungnya.
“Maaf
aku tidak bermaksud.”
“Gwenchana.”
Ucap Siwon sambil tersenyum tipis.
“Lalu
apa yang menjadi masalahmu Siwon-ssi?” tanyaTiffany.
“Masalahnya
adalah sahabatku kini menjadi namjachingu dongsaengku,” Ucap Siwon.
“Mwo??”
tanya Tiffany terkejut. Sepertinya masalah Siwon sangatlah rumit.
“Ne,
aku masih marah dengan sahabatku itu hingga saat ini. Aku sudah menyuruh mereka
untuk putus. Tapi dongsaengku menentang, sepertinya dia sangat mencintai
sahabatku itu.” Ucap Siwon. Tiffany terdiam sebentar sebelum melanjutkan
kata-katanya.
“Kau
tidak boleh seperti itu Siwon-ssi. Bagaimana pun kau tidak boleh menghalangi
cinta antara dongsaengmu dengan sahabatmu itu. Maaf jika aku lancang. Kau harus
melupakan mantanmu dan masalah masa lalumu.” Ucap Tiffany lembut.
“Tapi
aku masih sangat mencintainya,” ucap Siwon.
‘DEG’
Seketika
dada Tiffany begitu sesak mendengar perkataan Siwon tadi. Entah mengapa saat
ini ia begitu sakit mendengar Siwon masih mencintai mantan kekasihnya. Tiffany
juga tidak tahu rasa apa itu sebenarnya.
“Kau
tidak bisa terus begini bagaimanapun mantanmu sudah tiada. Aku harus
melanjutkan hidupmu dan membuka lembaran baru dengan orang lain.” Ucap Tiffany
tersenyum walaupun kini hatinya sangat sakit.
“Gomawo
Fany-ssi,” ucap Siwon sambil memeluk Tiffany.
“ah
eh n-ne ch-cheonma.” Ucap Tiffany gugup karena Siwon tiba-tiba memeluknya.
Setelah beberapa lam Siwon pun melepas pelukan mereka.
“Mi-mian
aku tidak sengaja Fany-ssi.” Ucap Siwon sambil melepaskan pelukan mereka.
“Ah
ne gwenchana. Aku akan kembali bekerja.” Ucap Tiffany gugup lalu kembali ke
meja kerjanya.
“Ah
n-ne.” Ucap Siwon sambil menggaruk tengkuknya. Iapun lalu memutuskan untuk
kembali bekerja.
~The Choi’s Family Love Story~
Minho,
Sulli dan Taemin sudah selesai bermain di taman bermain. Mereka sudah sangat
bersenang-senang disana. Mereka sudah mencoba banyak sekali wahana yang ada
disana mulai dari Rollercoster, Halilintar, Bianglala dan yang lainnya. Kini
waktu sudah menunjukkan pukul 6.30 sore perut mereka sudah mulai keroncongan.
Mereka pun memutuskan untuk makan di salah satu restoran yang ada di dekat
sana. Mereke pun memilih untuk duduk di pojok agar bebas untuk bercanda.
Setelah mereka duduk Minho pun memanggil pelayan.
“Permisi
nona dan tuan mau pesan apa?” tanya pelayan tersebut.
“Aku
pesan Toebboki.” Ucap Taemin dan Sulli bersamaan lagi. Mereka berdua pun saling
menatap sebentar. Minho hanya terkekeh melihatnya.
“Baiklah
Ramennya satu lalu Toebokkinya dua. Eh iya kalian mau pesan minuman apa??”
Tanya Minho sambil memandang Taemin dan Sulli.
“Aku
jus jeruk oppa.” Ucap Sulli
“Aku
air putih saja hyung.” Ucap Taemin. Minho pun mengangguk.
“Minumannya
air putih dua lalu jus jeruk satu.” Ucap Minho pada pelayang tersebut. Pelayan
tersebut lalu mencatat pesanan mereka.
“Toebboki
dua, ramen satu lalu minumannya air putih dua dan jus jeruk satu.” Tanya
pelayan tersebut mengulangi pesanan mereka. Mereka (baca:Taemin, Sulli dan
Minho) pun mengangguk.
“Baiklah
tunggu sebentar.” Ucap pelayan tersebut sambil membungkuk lalu pergi
meninggalkan mereka.
“Kalian
benar-benar jodoh ya. Makanan kesukaan aja sama.” Ucap Minho sepeninggal
pelayan tersebut.
“Oppa
jangan bicara yang tidak-tidak.” Ucap Sulli, pipinya sudah merona sekarang.
Minho hanya tertawa melihat pipi Sulli yang merona.
“Ne
benar kau ini bicara apa sih hyung. Suzy mau aku kemanain.” Ucap Taemin.
‘DEG’
Seketika
wajah Sulli berubah menjadi sedih. Entah kenapa hatinya sakit mendengar
perkataan Taemin tadi.
“Sulli-ah
gwenchana? Apa kau sakit?” tanya Taemin.
“Anio
oppa aku tidak apa-apa.” Ucap Sulli sambil tersenyum dipaksakan.
Tak
lama kemudian pesanan mereka pun datang. Mereka pun menikmati makanan mereka.
~The Choi’s Family Love Story~
“Sulli-ah
apa kau menyukai Taemin?” tanya Minho begitu mereka sampai di rumah. Taemin
tentu saja sudah pulang.
“Ten...tentu
saja tidak.” Jawab Sulli gugup
“Kau
tidak usah membohongiku Sulli-ah. Aku dapat melihat dari tatapanmu kalau kau
menyukai Taemin.”
“Ne,
oppa aku menyukainya. Dia yang membuatku bangkit dan sedikit demi sedikit
melupakan Heechul oppa.” Ucap Sulli sambil menundukkan kepalanya. Air matanya
sudah mengalir dipipinya.
“Uljima
Sulli-ah.” Ucap Minho sambil menepuk-nepuk punggung Sulli.
“Tapi
sepertinya dia tidak menyukaiku oppa.” Ucap Sulli. Minho tidak bisa
berkata-kata lagi karena memang nyatanya Taemin menyukai Suzy bukan Sulli.
Minho merangkul Sulli.
“Sabar...
Sulli-ah.” Ucap Minho sambil menepuk-nepuk punggung Sulli. Sulli menangis di
dada Minho. Namun tiba-tiba mereka mendengar suara berisik dari luar rumah yang
sepertinya adalah suara Siwon dan Sooyoung. Minho dan Sulli pun langsung
berpandangan.
“Suara
ribut-ribut apa itu diluar?” tanya Minho pada Sulli. Sulli hanya menggeleng.
“Kajja
kita lihat keluar” ajak Minho. Sulli mengangguk. Mereka berdua pun bergegas ke
halaman rumah mereka.
Begitu
mereka sampai di halaman mereka melihat Sooyoung yang menangis dengan tangannya
yang ditarik oleh Siwon agar melepaskan genggaman tangan Kyuhyun. Siwon saat
itu sedang mencaci maki Kyuhyun.
“Sooyoung-ah
cepat lepaskan tangan namja brengsek ini.” Ucap Siwon pada Sooyoung.
“Shireo!!”
Teriak Sooyoung. Siwon pun menarik paksa tangan Sooyoung agar melepaskan tangan
Kyuhyun.
“Kau
lelaki brengsek. Cepat pergi dari hadapanku. Jangan pernah kau mendekati adikku
lagi dan jangan pernah menginjakkan kakimu di rumah ini.” Ucap Siwon sambil
menunjuk Kyuhyun dengan telunjuknya.
“Hyung
aku bisa menjelaskan semuanya yang terjadi saat itu hyung.” Ucap Kyuhyun. Kini
Kyuhyun sudah berlutut dihadapan Siwon.
“Aku
tidak butuh penjelasanmu, Brengsek.” Bentak Siwon bahkan Siwon mendorong
Kyuhyun hingga terjatuh. Sooyoung yang melihatnya hanya menangis sambil
meronta-ronta agar tangannya dilepaskan oleh Siwon. Namun sayang genggaman
Siwon terlalu kuat.
“Cukup
hyung!!” teriak Minho. Minho dan Sulli pun segera menghampiri Siwon, Sooyoung
dan Kyuhyun. Minho membentu Kyuhyun berdiri.
“Hyung
aku tak tahu masalahmu apa sebenarnya dengan Kyuhyun hyung. Tapi sebaiknya kau
membicarakannya dengan baik-baik. Jangan seperti ini.” Ucap Minho.
“Apa
yang mesti aku bicarakan dengan orang brengsek sepertinya.” Bentak Siwon.
“Cukup
hyung!! Sebenarnya apa masalah diantara kalian??” Ucap Minho emosi.
“Kau
tanyakan saja pada si brengsek ini.” Ucap Siwon lalu meninggalkan mereka semua
menuju kamarnya.
“Oppa
kau tidak apa-apa?” tanya Sooyoung pada Kyuhyun dengan khawatir. Kyuhyun
menggeleng.
“Gwenchana
Sooyoung-ah kau tak usah khawatir.” Ucap Kyuhyun sambil tersenyum. Sooyoung pun
ikut tersenyum.
“Hyung,
sebenarnya apa masalahmu dengan Siwon hyung?” Tanya Minho.
“Mian
Minho-ah aku tidak bisa menceritakan semuanya sekarang.” Ucap Kyuhyun menunduk.
“Gwenchana
hyung. Maafkan kelakuan Siwon hyung ya??” ucap Minho.
“Ne,
gwenchana. Aku pulang dulu ya Sooyoung, Minho, Sulli.” Ucap Kyuhyun tersenyum.
“Hati-hati
oppa.” Ucap Sooyoung.
“Ne
selamat tinggal.” Ucap Kyuhyun sambil mencium pipi Sooyoung.
“Hati-hati
hyung/oppa.” Ucap Minho dan Sulli bersamaan.
“Ne
pai pai.” Ucap Kyuhyun
“Pai
pai.” Ucap Sooyoung, Sulli dan Minho bersamaan sambil melambaikan tangan.
“Noona
kau harus sabar menghadapi semuanya.” Ucap Minho sepeninggal Kyuhyun.
“Ne
gomawo saengi.” Balas Sooyoung sambil tersenyum tipis. Minho mengangguk.
“Noona
aku masuk dulu.” Ucap Minho lalu berlalu ke dalam rumah. Sooyoung hanya
mengangguk.
“Unnie
kau tidak boleh bersedih. Kau harus tabah unnie.” Ucap Sulli sambil menepuk
nepuk pundak Sooyoung.
“Gomawo
saengi.” Ucap Sooyoung sambil tersenyum.
“
Sulli-ah kenapa matamu bengkak? Kau menangis lagi?” tanya Sooyoung.
“Anio
unnie aku baru habis bangun tidur. Hehehe.” Ucap Sulli sambil tertawa
dipaksakan.
“Benarkah?
Baguslah kalau kau sudah ceria lagi. Kajja kita masuk disini sangat dingin.”
Ucap Sooyoung menarik tangan Sulli. Sulli pun mengangguk.
~The Choi’s Family Love Story~
Sementara
itu Siwon langsung berjalan ke kamarnya. Ia kangsung membanting pintu kamarnya.
Lalu bersandar di pintu yang baru saja
dibantingnya. Ia sungguh bingung apa yang harus dilakukannya sekarang. Masalah
ini terlalu rumit untuknya.
~The Choi’s Family Love Story~
“Ada
apa anda mengajakku kesini Siwon-ssi?” tanya Tiffany. Tadi Siwon tiba-tiba
mengajak Tiffany untuk pergi ke cafe dekat kantor.
“Ada
sesuatu yang ingin aku ceritakan?” jawab Siwon.
“Mwo?
Apakah ini menyengkut masalah yang anda ceritakan tempo hari?” tanya Tiffany.
Siwon hanya mengangguk.
“Apakah
anda sudah berbaikan dengan sahabat anda?” tanya Tiffany. Siwon menggeleng.
“Wae?”
tanya Tiffany penasaran.
“Sungguh
sulit Fany-ssi.” Tiffany mengerutkan keningnya begitu mendengar jawaban Siwon.
“Kenapa
sulit?” tanya Tiffany
“Entahlah,
mungkin cintaku yang begitu besar pada Yoona yang menyebabkan aku seperti ini.”
DEG
“Yoona?
Kenapa sepertinya nama itu familiar ya bagiku. Ah mungkin saja hanya kebetulan.
Orang bernama Yoona di korea kan sangatlah banyak.’ Batin Tiffany.
“Fany-ssi...”
ucap Siwon sambil mengibaskan tangannya di depan wajah Tiffany.
“Ah
uh wae Siwon-ssi?” tanya Tiffany tersadar dari lamunanya.
“Kau
tidak apa-apa? Apakah kau sakit?” tanya Siwon dengan nada khawatir.
“Anio
aku tidak apa-apa.” Ucap Tiffany mencoba untuk tersenyum namun dipaksakan.
“Tapi
wajahmu pucat Fany-ssi. Bagaimana kalau kau kuantar pulang?” tawar Siwon.
“
Anio, ini kan masih jam kerja Siwon-ssi.”
“Ya.
kau tidak usah seperti itu. Lagipula aku pemilik perusahaan itu. Aku tak akan
memecatmu. Malah kalau kau sakit dan tetap bekerja, maka aku akan memecatmu.
Kajja aku antar pulang.” Ajak Siwon. Tiffany hanya mengangguk.
“Siwon-ssi
terima kasih sudah mengantarku pulang.” Ucap Tiffany sambil membungkuk. Saat
ini mereka sudah berada di depan rumah Tiffany.
“
Cheonma. Kau tidak usah terlalu sungkan atau formal padaku. Panggil saja Siwon
dan aku akan memanggilmu Fany saja. Bagaimana?” tanya Siwon sambil tersenyum.
“
Ah ne Si-won.” Ucap Tiffany terbata saat menyebutkan nama ‘Siwon’.
“
Kalau begitu aku pulang dulu Fany.” Ucap Siwon.
“Ne
hati-hati di jalan.” Ucap Tiffany. Siwon pun langsung melajukan mobilnya
meninggalkan rumah Tiffany. Tiffany menghela nafasnya lalu masuk ke dalam
rumah. Ia langsung masuk ke kamarnya lalu merebahkan dirinya di kasur.
“Huh
melelahkan sekali hari ini.” Gumam Tiffany. “Eh iya bukankah Jessica unnie
bilang akan kesini. Kenapa belum datang juga. Ah sebaiknya aku telpon saja
unnie.” Tiffany pun langsung beranjak dari tempat tidurnya. Lalu mengambil
tasnya yang diletakkan di atas meja dekat tempat tidurnya. Ia pun langsung
membuka tasnya untuk mencari Handphonenya.
“Bukankah
tadi aku letakkan disini. Kenapa tidak ada.” Gumam Tiffany. Ia langsung
mengobrak ngabrik tasnya lalu mengeluarkan semua isi tasnya. Namun hasilnya
nihil handphonenya tetap tidak ada. Ia pun berpikir sejenak.
“Jangan-jangan...,
andweee... jangan sampai tertinggal dimobil Siwon.” Teriak Tiffany frustasi.
“Bagaimana
jika dia melihatnya. Apa yang harus aku katakan besok.
Arrrrggggghhhhhhhh......” teriak Tiffany sambil mengacak-ngacak rambutnya.
Sementara itu....
Siwon
saat ini tengah dalam perjalanan untuk ke rumahnya setelah mengantar Tiffany.
Dia memutuskan untuk tidak kembali ke kantor. Entah mengapa tiba-tiba dia malas
untuk bekerja.
‘I
got a boy machin I got a boy chakam I got a boy handsome boy...” Tiba-tiba
terdengar suara handphone. Siwon langsung menengok ke sebelahnya. Ternyata ada
handphone berdering di jok sebelahnya.
“Ah
kenapa hp Tiffany bisa tertinggal.” Siwon menepikan mobilnya lalu mengambil hp
Tiffany. Namun hp tersebut sudah berhenti berdering.
“Bagaimana
ini? Kalau aku kembalikan sekarang, rumah Tiffany terlalu jauh. Ah aku
kembalikan besok saja.” Gumam Siwon. Siwon lalu menaruh lagi handphone Tiffany.
Tapi diurungkan, entah kenapa saat ini dia sangat penasaran untuk membuka hp
Tiffany.
“Ah
Siwon kau tidak boleh membuka hp orang lain tanpa seijinnya. Sadarlah.” Ucap
Siwon pada dirinya sendiri.
“Ah
sepertinya tidak apa. Aku kan hanya melihat hp Tiffany saja. Lagipula hp ini
tak akan aku apa-apakan.” Gumam Siwon lagi pada dirinya sendiri. Iya pun
langsung membuka handphone Tiffany. Matanya membulat begitu membuka handphone
Tiffany.
“Mwo?
Kenapa bisa ada gambarku?” gumam Siwon terkejut melihat bahwa wallpaper
handphone Tiffany adalah gambar dirinya.
“Apakah
aku harus menanyakan hal ini pada Tiffany?” gumam Siwon.
“Anio,
bagaimana kalau dia tersinggung. Tidak-tidak aku tidak bisa menanyakannya
langsung.” Siwon nampak berpikir.
“Aku
harus menyelidikinya sendiri hal ini.” Siwon meletakkan kembali handphone
Tiffany lalu melajukan kembali mobilnya.
Author POV END
~The Choi’s Family love Story~
Sulli POV
Sulli POV
“Hah
kemana sih oppa? Kenapa jam segini belum juga menjemputku?” gumamku. Memang tak
biasanya Minho oppa begini.
“Sabarlah
Sull.” Suruh Krystal yang ada disampingku.
“Tapi
tak biasanya dia telat menjemputku Krys.” Ucapku.
“
Mungkin dia ada kesibukan Sull. Bukankah kau bilang oppamu anggota senat?
Mungkin saja dia ada rapat atau urusan lain.” Ucap Krystal padaku.
“Ne
kau benar Krys. Ngomong-ngomong kau sepertinya sangat mengerti tentang oppaku
ya?” Tanya Sulli dengan nada menggoda.
“Ah
uh, tidak juga Sull. Bukankah kau yang pernah bilang seperti itu. Kajja lebih
baik kau telpon oppamu.” Suruh Krystal. Haha... aku melihat semburat merah di
pipinya. Sepertinya memang ada sesuatu antara oppaku dan Krystal.
“Hahaha...
ah ne aku akan menelponnya sekarang.” Aku pun langsung merogoh sakuku untuk
mengambil handphoneku. Setelah menemukan (?) handphoneku. Aku langsung mendial
kontak Minho oppa.
“Yoboseo”
sapa orang diseberang sana yang kuyakini adalah Minho oppa.
“Yoboseo.
Kenapa kau belum menjemputku? Katanya kau juga akan mengajakku jalan-jalan?”
Semprotku.
“Hehe
sabar Sulli-ah. Mian oppa saat ini sedang ada rapat anggota Senat. Mungkin baru
selesai setengah jam lagi.”
“Aiisshhh,
kenapa lama sekali oppa? Aku tak mau menunggu selama itu.”
“
Ah ne baiklah kalau begitu bagaimana kalau kau ke kampus oppa saja?” tawar
Minho oppa padaku.
“Ne
baiklah aku akan ke kampusmu saja oppa.”
“Baiklah
kalau begitu sampai jumpa.”
“Ne
oppa.” Ucapku lalu memutus sambungan teleponku dengan Minho oppa. Aku langsung
memasukkan handphoneku kembali ke saku celanaku.
“Krystal-ah
mian aku harus meninggalkanmu sendiri. Tidak apa kan kau menunggu jemputan
sendiri” Tanyaku pada Krystal. Krystal mengangguk.
“Ne
gwenchana Sulli-ah. Memangnya kau mau kemana?” tanya Krystal.
“Aku
disuruh Minho oppa ke kampusnya. Lagipula kampusnya kan tidak jauh dari sini.”
Ucapku. Krystal lagi-lagi mengangguk.
“
Ne hati-hati di jalan Sulli-ah.” Aku tersenyum .
“Ne
aku pergi dulu. Annyeong.”
“Annyeong.”
Ucap Krystal sambil melambaikan tangannya.
Akupun
langsung mencari taksi untuk pergi ke kampus Minho oppa. Setelah ada taksi yang
lewat aku langsung menyetopnya lalu masuk ke taksi tersebut. Setelah beberapa
lama akhirnya aku sampai di kampus Minho oppa. Aku lalu memasuki gedung kampus.
Kira-kira dimana tempat rapat senatnya. Tidak mungkinkan aku menyusuri kampus
yang luas ini. Lebih baik aku bertanya saja pada mahasiswa yang lewat.
“Unnie,
apakah aku boleh bertanya?” ucapku pada salah satu mahasiswi yang lewat.
“Ah
ne. Ada apa? Wah kau rupanya masih anak SMA. Ada perlu apa?” tanya mahasiswi
tersebut.
“Aku
sedang mencari oppaku Choi Minho. Dia bilang tadi dia sedang rapat senat.
Apakah unnie tahu dimana ruang rapat senat?” tanyaku.
“Mwo?
Kau adiknya Choi Minho? Ruang rapat senat ada di lantai dua. Tepatnya disebelah
laboratorium kimia. Jika kau bingung kau tinggal naik saja lalu nanti kau bisa
bertanya lagi disana.” Ucap mahasiswi tersebut sambil tersenyum. Tapi entah
mengapa aku agak tidak suka dengan senyumannya itu.
“Ah
ne khamsahamnida unnie.” Ucapku membungkuk.
“Ne
tidak usah terlalu formal padaku. Ngomong-ngomong namaku Yuri. Namamu siapa?”
“Ah
ne. Sulli imnida unnie.” Ucapku sambil tersenyum.
“Unnie
aku tinggal dulu ya.” ucapku
“Ah
ne hati-hati senang bertemu denganmu.”
“Ne
annyeong unnie.” Ucapku lalu pergi untuk mencari Minho oppa.
~The Choi’s Family Love Story~
Akupun
kini sudah sampai di lantai dua. Ternyata kampus ini memang sangat-sangat luas
ya. Aku seperti seorang anak hilang disini. Awas saja kalau aku bertemu Minho
oppa aku akan menghajarnya. Para mahasiswa disini sepertinya dari tadi
melihatku. Mungkin mereka heran untuk apa anak SMA kesini. Sepertinya aku harus
bertanya lagi dimana letak ruang rapat senat.
“Mian
unnie. Apakah aku boleh minta bantuanmu?” tanyaku sopan.
“Ah
ne. Ada peru bantuan apa?” tanya mahasiswi tersebut sambil tersenyum.
“Aku
sedang mencari oppaku? Dia bilang dia sedang rapat senat. Bisakah unnie memberitahuku dimana ruang rapat
senat?” tanyaku.
“Kau
tinggal lurus saja mengikuti lorong ini lalu belok kanan. Nah ruangan rapat
senat ada di sebelah laboratorium kimia. Nanti kau tinggal lihat papan yang ada
di depan ruangan saja.” Ucapnya.
“Ah
khamsahamnida unnie.” Ucapku smabile menunjukkan eye smileku.
“Cheonma.
Ngomong-ngomong oppamu siapa?” tanyanya penasaran.
“Oppaku
Choi Minho unnie.” Ucapku. Yeoja itu nampak terkejut. Aishh kenapa setiap aku
menyebut nama Choi Minho mahasiswi disini semua terkejut.
“Mwo?
Kau dongsaeng dari Choi Minho?” tanyanya.
“Ne,
wae unnie?”
“Annio.
Aku hanya tidak menyangka saja aku bisa bertemu dengan adik dari Choi Minho.
Perkenalkan namaku Hara.” Ucapnya sambil mengulurkan tangannya.
“Sulli
imnida. Apakah oppaku terkenal disini unnie?” ucapku sambil menjabat tangan
Hara unnie.
“
Tentu saja. Choi Minho sangat terkenal disini. Hampir semua wanita di kampus
menyukainya.” Ucap Hara unnie.
“Mwo?
Benarkah? Baiklah kalau begitu aku tinggal dulu unnie.” Ucapku sambil
membungkuk.
“Ne”
ucapnya. Aku pun langsung meninggalkan Hara unnie untuk mencari Minho oppa.
Huh... sepertinya aku dari tadi bertemu dengan fans Minho oppa. Tak kusangka
ternyata Minho oppa sangat terkenal. Aku pun menyusuri lorong yang sepi ini
sendirian. Aku agak takut sebenarnya melewati lorong ini. Lorong ini sangat
sepi. Sepertinya para mahasiswa sudah pada pulang. Saat aku melewati lorong,
tiba-tiba aku mendengar suara. Aku pun mencoba untuk mencari tahu suara
tersebut. Aku pun terkejut begitu mengetahui asal suara tersebut. Aku melihat
Taemin oppa sedang berbicara berdua dengan seorang wanita. Aku pun mencoba
untuk menguping pembicaraan mereka. Ya, walaupun aku tahu ini sebenarnya salah.
“Suzy-ah
aku ingin mengatakan sesuatu padamu.” Ucap Taemin oppa. Jadi itu yang namanya Suzy.
“Mengatakan
apa oppa?”Tanya Suzy unnie pada Taemin oppa.
“Ak...ku
aku....” ucap Taemin oppa terbata-bata. Aduh Taemin oppa mau ngomong apa sih?
Kenapa malah jadi aku yang degdegan gini.
“Aku
apa oppa?” tanya Suzy unnie.
“Aku
mencintaimu Suzy-ah.” Ucap Taemin oppa.
DEG
Kenapa
sakit sekali. Kini air mataku tak bisa kubendung. Badanku terasa beku mendengar
ucapan Taemin oppa tadi.
“Maukah
kau menjadi yeojacinguku?” Tanya Taemin oppa. Ya Tuhan, kenapa sakit sekali. Aku
ingin pergi dari tempat ini. Tapi entah mengapa kaki tidak bisa kugerakkan.
“Ne
aku mau oppa.” Ucap Suzy unnie sambil tersenyum. Taemin oppa langsung memeluk
Suzy unnie. Taemin oppa lalu melepas pelukannya dengan Suzy unnie lalu
mendekatkan wajahnya ke wajah Suzy unnie. Ya Tuhan apa yang mereka lakukan. Air
mataku semakin deras. Hatiku sangat sakit sekarang. Taemin oppa semakin
mendekatkan wajahnya. Namun tiba-tiba ada yang menarik pundakku dan membuat
badanku berbalik. Aku mendongak. Ternyata Minho oppa yang menarikku. Aku
langsung menangis dan memeluk Minho oppa.
“Jika
terlalu sakit. Tak usah dilihat.” Ucap Minho oppa sambil mengusap punggungku.
“oppa
kenapa sakit sekali.” Uacpku sambil menangis. Minho oppa hanya diam sambil
terus mengusap punggungku.
Sulli POV END
~The Choi’s Family Love Story~
Author POV
“Kau
sudah tenang sekarang?” tanya Minho pada Sulli. Kini mereka sudah ada di kantin
kampus. Sulli mengangguk mendengar pertanyaan Minho.
“
Jika kau dan Taemin memang berjodoh. Tuhan pasti akan mempertemukanmu dengan
dia bagaimana pun caranya dan apabila kau memang tidak berjodoh dengannya. Kau pasti
akan menemukan jodohmu suatu saat nanti.” Nasehat Minho pada Sulli. Minho
memang terkadang memiliki pemikiran yang sangat dewasa. Bahkan terkadang dia
lebih bijak daripada Siwon.
“Ne
gomawo oppa.” Ucap Sulli.
“Sullia-ah,
Minho-ah.” Tiba-tiba ada orang yang menepuk bahu Minho.
“Sooyoung
noona, kau mengagetkan kami saja.” Ucap Minho.
“Mian
saeng.” Ucap sooyoung lalu duduk di bangku yyang ada disebelah Sulli.
“Sulli-ah
kenapa kau kesini.” Tanya Sooyoung.
“Dia
kesini karna aku yang menyuruhnya unnie. Aku berjanji akan mentraktirnya makan.”
Kini Minho yang menyahut.
“Benarkah?
Apakah aku boleh ikut?” Minho mengangguk menanggapi pertanyaan Sooyoung. Dasar
Shikshin.
“Sulli-ah...”
Sulli langsung menoleh ke arah Sooyoung. Sooyoung lalu mengangkat dagu Sulli.
Memperhatikan wajah Sulli.
“Kenapa
unnie? Ada yang salah dengan wajahku?” tanya Sulli agak heran.
“Kenapa
matamu sembab? Kau habis menangis?” Tanya Sooyoung khawatir.
“Anio.
Mungkin hanya perasaan unnie saja.” Ucap Sulli lalu mengalihkan pandangannya
dari Sooyoung.
“Kau
tidak usah berbohong padaku. Minho-ah ada apa dengan Sulli.”
“Ceritanya
panjang Noona.” Ucap Minho.
“Nanti
akan malam akan aku ceritakan semua padamu unnie.”
“Eh
iya noona, kenapa kau tidak bersama dengan Kyuhyun hyung?” Tanya minho.
Sooyoung hanya menundukkan kepalanya sedih.
“Aku
dan dia sudah berakhir.” Ucap Sooyoung sedih.
“Mwooo??”
Teriak Minho dan Sulli bersamaan. Membuat semua yang ada di kantin melihat
mereka.
“Ya
kecilkan suara kalian.” Perintah Sooyoung pada kedua dongsaengnya.
“Ternyata
dia hanya memanfaatku sebagai alat balas dendam.” Ucap Sooyoung sedih.
FLASHBACK
“Oppa
ada apa oppa mengajakku bertemu disini?” Tanya Sooyoung begitu ia samapai di
taman belakang kampus.
“Ada
sesuatu yang perlu aku katakan padamu?” ucap Kyuhyun.
“Apa
oppa?”
“Aku...
aku ingin kita putus.” Sooyoung langsung membulatkan matanya karena begitu
mendengar pernyataan Kyuhyun.
“Mwo?
Wae oppa? Apakah ini semua karna Siwon oppa? Jika iya, kita masih bisa pacaran
sembunyi-sembunyi seperti ini oppa.” Ucap Sooyoung dengan air mata yang sudah
meleleh dipipinya.
“Ani,
ini semua bukan karena oppamu. Ini karna sebenarnya aku tidak pernah
mencintaimu.”
“Anio,
katakan kalau kau bohong oppa. Kau masih mencintaiku kan?” Tanya Sooyoung
sambil terisak.
“
Aku tidak bohong. Mana mungkin aku mencintai wanita sepertimu. Kau tahu aku
memacarimu karna kau adalah adik Siwon. Aku ingin balas dendam padanya.” Ucap Kyuhyun
tanpa memandang Sooyoung.
PLAKK...
“Cukup
oppa. Aku kira kau adalah orang yang baik dan tulus mencintaiku oppa. Tapi
ternyata selama ini aku salah. Aku membencimu CHO KYUHYUN.” Teriak Sooyoung. Ia
langsung berlari meninggalkan Kyuhyun dengan air matanya yang meleleh.
FLASHBACK END
“Kenapa
Kyuhyun oppa bisa melakukan itu padamu unnie?” tanya Sulli. Sooyoung hanya
menggeleng.
“Tapi
kau jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan unnie. Belum tentu yang Kyuhyun
hyung bilang itu benar. Aku dapat melihat dari sorot matanya kalau dia sangat
mencintaimu noona.” Ucap Minho menepuk-nepuk pundak Sooyoung.
“Itu
menurutmu Minho-ah. Hah... aku sudah tak percaya lagi dengan cinta. Cinta itu
hanya membuatku sakit hati dan menangis.”
“Kau
tidak boleh begitu noona. Oh iya, bagaimana kalau kita pergi ke restoran
langgananku saja. Makananya sungguh enak. Aku akan mentraktir kalian berdua.” Ucap
Minho. Sooyoung dan Sulli langsung tersenyum dan mengangguk.
“Kajja
aku sudah lapar oppa.” Ucap Sulli.
“Hmmm
ne. Haahh... aku harus menghabiskan waktuku dengan dua orang wanita yang sedang
patah hati.” Gumam Minho
PLETAKK
Minho
langsung mendapatkan dua jitakan langsung dikepalanya dari Noona dan
dongsaengnya.
“Tutup
Mulutmu Minho-ah.” Ucap Sooyoung geram.
“Hehehe.
Mian noona.” Balas Minho sambil tersenyum konyol. Mereka pun akhirnya pergi
bersama ke restoran langganan Minho.
Author POV END
TBC
Hello hello author comeback dengan ff paling gaje sejagat raya ini. Hehehe chapter ini lagi-lagi dipenuhi sama Typo *kebiasaannya author. Senernya sih mau di post dua hari yang lalu. tapi modemnya author tiba-tiba gangguan. Jadinya author baru post chapter 5 nya sekarang.
Gomawo bagi yang sudah baca.
Annyeong... :)
Next thor, kasian sulli yah ??? :'(
BalasHapus