Author : Min Ran
Cast : Cho Kyuhyun, Lee DongHae, Leeteuk (anggep aja marganya lee :D), Cho Kibum (maksa banget-__-)
Genre : Brothership, Family
Warning : Typos, alur berantakan, bahasa bejelimet, cerita aneh.
Kita tak pernah tahu apa takdir yang kita miliki. Ya, kita hanya bisa menebak-nebak takdir itu. Terkadang Takdir sulit kita terima tetapi kita tahu bahwa takdir akan membawa kita pada kebahagiaan kita.
Thursday 14.56 KST In A House
Seorang
wanita tengah memeluk anaknya yang sedari tadi menangis. Sungguh, ia merasa
sangat bersalah dengan anaknya itu.
“Kyu.
Mianhae, shht berhentilah menangis”. Sang eomma hanya memeluknya dan mengelus
rambutnya.
“Eomma..
hiks.. aku ..aku ingin bersama teuki hyung dan donghae hyung.. hiks.. jebal~
hiks”. Kyuhyun hanya mampu menangis saat ini. Ia terlalu lemah untuk melawan.
“Kyu..
eomma ingin mengenalkan seseorang padamu. Saat ini kau memiliki orang itu
sebagai teman bermainmu, dia lebih besar darimu jadi panggil dia hyung, ne?”.
Sang eomma melepaskan pelukannya dari kyuhyun lalu mencium kening anak itu.
Sedangkan kyuhyun mengerjapkan matanya lucu, membuat sang eomma tak tahan untuk
tidak mencubit pipinya yang tembem itu.
“Ya!
Eommaw! Appow! Lewpawskawn!”. Kyuhyun kembali merengut kesal. Tak lama dua
orang lelaki mendatangi mereka berdua. Seorang lelaki tampak lebih muda dan
lelaki lainnya tampak seperti bapak-bapak. Setidaknya itulah yang dipikirkan
otak Kyuhyun.
“Annyeonghaseyo. Cho Kibum imnida. dangsin-eul mannaseo gippeuge”. Namja yang
lebih kecil yang diketahui bernama cho kibum memperkenalkan dirinya. Kyuhyun
nampak tak terlalu tertarik dengan namja itu. Sementara itu namja yang lebih
besar mendekatinya dan mengelus rambutnya, reflek kyuhyun menjauhkan diri dari
namja itu dengan pandangan tak suka.
“Annyeong kyunie, aku cho ajusshi. Wah, kyu memang sangat tampan dan manis
seperti yang eomma kyu katakan. Mulai sekarang kyu akan tinggal bersama ku
eommamu, dan kibum hyungmu. Ajusshi dengar kyu suka main game ya? Wah, berarti
kyu akan cepat bergaul dengan kibum hyung. Dan nama kyu sekarang tidak Lee
Kyuhyun lagi, melainkan menjadi Cho Kyuhyun. Ne?”. Sahut namja yang diketahui
bermarga cho itu kepada kyuhyun. Namun kyuhyun dengan cepat bisa mengerti
maksud perkataan namja itu. Eommanya akan segera menikah lagi dengan namja itu.
Oh, lengkap sudah pikirnya.
“Sirreo!
Ayah kyu hanya satu dan hyung kyu hanya teuki hyung dan hae hyung. Aku tak mau
dengan ajusshi dan orang itu! SIRREO!!”. Kyuhyun berteriak sambil
menunjuk-nunjuk kibum dengan tatapan benci. Ia tak suka seperti ini.
“Kyu...
kibum hyung pasti akan sedih jika kau berkata seperti itu padanya. Setidaknya
sekarang kau kan sudah memiliki teman bermain kau dengar kan apa yang cho
ajusshi katakan? Kibum hyung sangat pandai bermain game, ne?”. Sang eomma
tersenyum lembut pada anaknya itu. Sementara kyuhyun tak bisa menjawab lagi. Ia
menangis, tangisannya semakin keras. Perlahan ‘calon’ ayahnya itu mendekati
sang eomma.
“Biarkanlah dia dulu, kyu masih kecil, jadi ia akan sulit menerima semua ini.
Kita kan sudah setuju agar bertindak hati-hati agar jiwanya tak terganggu, ia
masih kecil aku tak tega melihatnya seperti itu”. Namja itu melihat kyuhyun
dengan tatapan sedih. Ia berpaling ke arah anak kandungnya –cho kibum- yang
sedari tadi memberikan senyuman mirisnya kepada sang ayah.
“Gwenchana appa... mm.. eomma”. Kata-katanya sedikit terhambat saat memanggil
eomma barunya. Ia sangat senang bisa memiliki eomma baru yang bisa memberikan
kasih sayang lebih kepadanya, ia sangat bahagia terlebih lagi bahwa ia
dikatakan akan memiliki seorang dongsaeng kecil. Tapi, apa boleh buat.
Dongsaeng yang di tunggu-tunggunya itu ternyata belum bisa menerimanya. Tapi ia
yakin, suatu saat nanti dongsaengnya itu akan menyayanginya juga.
Thursday 16.37 KST In Lee’s family House.
Keadaan
rumah itu sudah kembali sepi, tak ada suara tangisan ataupun teriakan seperti
beberapa jam yang lalu. Donghae sudah mengurung dirinya dikamarnya. Si sulung
terduduk membisu di kolam taman rumah megah itu. Sementara sang appa mengurus
surat-surat perceraian yang akan mulai dilakukan besok. Sang appa terlihat
sudah pasrah dengan keadaan anaknya saat ini, ia sungguh tak sanggup lagi
melihat kekacauan yang telah ia maupun istrinya perbuat.
In DongHae's Room
“Lee
Donghae. Lee kyuhyun. Leeteuk. Akan selalu bersama, kita pasti akan bertemu
lagi. Sesuai takdir kita. Ya, aku percaya itu. Aku percaya itu.
Aku...hiks..percaya..”. kata-kata itu sedari tadi dilafalnya oleh donghae.
Tampaknya ia mulai bisa menerima semuanya. Tak lama senyuman terukir dibibir
tipisnya itu. Ia keluar menuju ruangan ayahnya dan memeluknya. Tak heran sang
ayah hanya memandangnya bingung. Ia takut kalau anaknya mengalami depresi
seperti ini, karena perubahan aneh anaknya itu.
“Donghae-ah. Gwenchana?”. Sang appa menarik pelukan anaknya dan menurunkan
badannya agar sejajar dengan anaknya itu.
“Ne,
appa”. Ia menunjukan senyuman terbaiknya untuk sang appa, namun rasa takut
jelas tergambar di wajah appanya. Sungguh. Sang appa mengira sang anak
benar-benar depresi dengan hal ini.
“Jangan
mengira aku menjadi gila karena hal ini appa! Aish! Raut wajah appa seolah-olah
menunjukkan bahwa kau yakin aku akan gila!”. Donghae mengerucutkan bibirnya
kesal. Ia meninju pelan tangan sang appa.
“Ahh..
Bu..Bukannya begitu hae-ya. Appa hanya heran dengan cepatnya perubahan perasaanmu.
Ahh jinjayo? Gwenchana? Appa benar-benar takut”. Sang ayah kembali mengelus
pipi anaknya itu. Sementara sang anak hanya tersenyum jahil dan mencubit gemas
pipi sang appa.
“Nan
Jeongmal jeongmal Gwenchana appaaa!”. Donghae tertawa keras melihat pipi
ayahnya merah. Sang ayah mengelus pipi hasil cubitan anaknya itu dan ia tak tinggal diam, ia lalu menggelitiki sang anak yang sudah
mengerjainya itu.
“Yaak!
Appa...hen.hentikan!! aissh! Geli.. appaaa!!!”. Donghae hanya tertawa dan berusaha melepaskan diri dari sang ayah. Setelah puas membalas dendamnya
sang appa kembali menatap intens donghae. Seolah-olah meminta penjelasan.
Donghae sepertinya mengerti maksud sang ayah. Ia lalu mendekati tubuhnya kepada
ayahnya dan menarik tubuh ayahnya agar sejajar dengannya.
“Appa,
dulu Hae masih ingat. Eomma memberi tahu soal takdir. Apa dengan kan waktu itu?
‘Takdir akan membawa kita menemukan kebahagiaan kita. Tapi, kita juga tak bisa
hanya mengandalkan takdir, kita harus berusaha dengan keras juga’”. Donghae
berhenti sejenak, lalu menatap ayahnya dalam. “Jadi, hae akan berusaha
keras dan percaya akan takdir. Supaya hae, teuki hyung dan juga appa. Bisa
bertemu dengan kyunie lagi..... Sekarang, setidaknya hae dan teuki hyung mendapat
keuntungan juga. Appa lebih memperhatikan kita berdua saat ini, kan? Tak
seperti kemarin-kemarin”. Senyuman tulus terukir dibibir donghae, matanya
menatap sang appa yakin. Sementara sang appa sudah tak mampu menahan air
matanya.
Ya, mereka bertiga mungkin tak bisa
bertemu kyuhyun lagi. Karena, sang eomma tak berniat untuk membawa kyuhyun
untuk menemui kedua hyung maupun appanya. Sang eomma mengatakan alasannya. Ia
ingin kyuhyun bisa melupakan mereka dan hidup dengan appa beserta hyung barunya
nanti. Mereka tentu sangat sedih. Terutama untuk donghae dan leeteuk, mereka
bukan hanya sedih tak bisa melihat kyuhyun lagi. Tapi, mereka sedih karena
mereka mengira sang eomma tak menyayangi mereka lagi. Tapi, hal itu langsung
dibantah sang eomma. Ia sangat menyayangi ketiga anaknya, hanya saja ia
menganggap bahwa kyuhyun masih terlalu kecil untuk menghadapi semua ini. Sang
eomma tak ingin jiwa-nya terganggu, setidaknya itulah yang dipikirkan sang
eomma.
“Ahh, ne
donghae-ah. Kau memang anak hebat. Teruslah berusaha dan percaya pada takdir
itu. Dan kita pasti bisa melihat kyunie lagi. Mianhae. Appa janji, appa akan
berusaha menjadi appa yang baik untuk kalian”. Sang appa memeluk anaknya itu.
Ternyata ia salah menafsirkan bahwa anaknya itu memiliki pikiran sederhana dan
polos.
“Appa,
teuki hyung eodieseo?”. Tanya donghae pada appa yang tengah
memeluknya itu.
“Ah,
iya! Appa melupakan hyungmu itu. Daritadi dia ada di kolam ikan belakang
hae-ah. Temui dia, ajak dia bicara. Sepertinya ia masih bersedih, ne?”. Sang
appa mengacak-acak rambut donghae gemas. Sementara sang pemilik rambut terlihat
tak mempermasalahkannya, ia malah langsung menuju tempat hyungnya berada. Kolam
ikan taman belakang.
_____________
Thursday, 16.58 KST in the fish pond of Lee’s House
Leeteuk
terlihat sedang tiduran di hamparan rumput luas dekat kolam ikan di
taman belakang super luas rumahnya itu. Ia memejamkan matanya mencoba untuk
menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Tak lama ia bangun, mengambil
kerikil di dekatnya dan meleparkannya begitu saja ke kolam ikan itu. Dari
wajahnya jelas terlihat kalau suasana hatinya sedang sedih.
Donghae
berjalan mengendap-endap mendekati hyungnya. Berniat untuk mengagetkannya.
Tapi, langsung niatnya langsung diurungkan karena ia melihat hyungnya sedang
melepar kerikil yang lumayan besar ke ikan-ikan kesayangannya itu.
“YAA!
Hyung! Kau bisa membunuh mereka, jangan melepar kerikil ke ikan-ikankuu!”.
Donghae segera berlari ke tempat hyunnya dan mencegah pergerakan tangan leeteuk yang bersiap akan melempar
kerikil itu lagi. Namun sepertinya teriakannya juga sukses membuat leeteuk
kaget setengah mati. Lalu mendelik pada adiknya itu.
“YA! Lee
DongHae! Kau hampir saja membunuhku dengan teriakkanmu! Ikanmu tak akan mati,
lagipula ikanmu tidak akan terkena kerikil itu!. Aiiish! Jinjja!”.
“Kalau
begitu hyung juga tidak akan mati dengan teriakanku! Weeek!”. Donghae
memeletkan lidahnya pada leeteuk. Dan tanpa diinginkan sebuah jitakan indah
berhasil mendarat dikepalanya.
“Appo!
Hyuung”. Donghae reflek mengelus kepalanya yang terkena jitakan oleh Leeteuk.
Tak lama leeteuk mengarahkan donghae agar segera rebahan di sebelahnya. Donghae
merenggut tapi ia mengikuti arahan leeteuk.
Hening.
Tak ada yang memulai pembicaraan.
“Hae-ah.... Kau percayakan kalau kita bisa bersama kyunie lagi? Meskipun eomma tak
mengizinkannya?”. Leeteuk tak menoleh ke arah donghae melainkan memejamkan
matanya lagi. Donghae tersenyum dan menatap hyungnya itu.
“Tentu
saja hyung, Hae percaya itu”. Donghae tersenyum manis lalu menggelindingkan
badannya ke arah hyungnya itu dan langsung ia memeluk hyungnya erat. Leeteuk
terlihat sedikit kaget dengan tindakan cepat adiknya tapi ia juga segera memeluk
balik sang adik.
“Ne,
Hae-ah”.
10 Years Later
Proses
perceraian kedua orang tua leeteuk, donghae dan kyuhyun sudah berlangsung sejak
10 tahun lalu. Dan saat ini hubungan kedua orang tua mereka sudah resmi putus.
Begitupun dengan hubungan leeteuk dan donghae dengan kyuhyun. Mereka sudah lama
mencari keberadaan maknae mereka itu ke hampir di setiap tempat di korea
selatan, namun tetap saja hasilnya tak memuaskan alias nol besar. Sang ayah
juga sudah berusaha menemukan keberadaan kyuhyun beserta ibunya. Tapi, satu
hari setelah proses perceraian tersebut keberadaan kyuhyun dan ibunya tak bisa
diketahui. Tak ada nomor yang bisa dihubungi. Tak ada kabar sedikit pun dari mereka. Namun satu hal yang pasti mereka ketahui saat ini adalah. Kyuhyun sudah
memiliki appa baru dan seorang hyung baru.
TBC
permisi..
BalasHapuscuma mau nanya, ini lanjutannya mana?
saya suka sama cerita yg brothership gini. apa lagi kalo kyuhyun pemeran utamanya.
Uhuk!
HapusTernyata ada juga yang nungguin lanjutannya ni ff
Huhuhuhu tapi maaf ya, author ff ini udah buntu ide sama ffnya ._.
Udah nggak ada feel (?) Buat ngelanjutinnya.
Mungkin nnti pas sj comeback lagi baru dilanjutin ._. Sekarang feelnya lagi exo banget (?)
Sekali lagi maaf yaaa ⊙⊙
gak ada lanjutannya ye
BalasHapuspadahal kan seru thor